·
SLB Bagian D, yaitu
lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan secara khusus untuk
peserta didik tunadaksa tanpa adanya gangguan kecerdasan dan SLB D1, yaitu
lembaga pendidikan yang memberikan pelayanan pendidikan secara khusus untuk
peserta didik tunadaksa yang disertai dengan gangguan kecerdasan.
·
Bina Gerak untuk
peserta didik Tunadaksa Ringan
Tujuan :
·
Mengembangkan potensi
anak seoptimal mungkin.
·
Agar anak dapat
mandiri, minimal dapat mengurus dirinya sendiri, menjadi lebih baik atau dapat
meningkat kualitas hidupnya.
·
Anak dapat mengatasi
permasalahan yang timbul sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari
kecacatannya.
Program pendidikan :
·
Kegiatan identifikasi
dan asesmen kemampuan dan ketidakmampuan anak dalam segi fisik, mental, sosial,
akademik, dan keterampilannya.
Assesmen dilakukan
oleh team yang terdiri dari :
- Team
Medis : dokter ahli anak, dokter ahli rehabilitasi, Fisioterapist.
- Team
Pendidikan : Orthopedagog, Psikolog, Kepala Sekolah dan para guru.
- Team
Sosial : Sosial Worker.
- Team
Keterampilan : para Instruktur dan guru-guru keterampilan.
·
Melaksanakan
rehabilitasi kepada siswa tunadaksa, yaitu rehabilitasi medis, pendidikan,
sosial, dan keterampilan.
·
Pengembangan
intelektual dan akademik, membantu perkembangan fisik, meningkatkan
perkembangan emosi dan penerimaan diri anak, mematangkan aspek sosial,
mematangkan moral dan spiritual, meningkatkan ekspresi diri, dan mempersiapkan
masa depan anak.
·
Pembelajaran
dilaksanakan di Ruang Belajar Kita ( RBK ) sebanyak mata pelajaran yang ada,
karena di RBK terdapat banyak sumber dan alat-alat yang dapat membantu
pemahaman anak dalam belajar. Dengan berpindah tempat belajar antar RBK, anak
sekaligus latihan gerak mobilitas, juga anak-anak tidak cepat bosan dengan
banyak variasi ruangan serta lingkungannya.
·
Program khusus berupa
bina gerak, bina diri dan bina wicara serta program pilihan seperti tata boga, olahraga,
perkebunan, tanaman hias, dan pertukangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar